Kita patut bersyukur kerna diberikan sahabat yang mahu menolong di sewaktu kita menghadapi kesusahan.. Tapi, bukti sahabat sejati itu datangnya dari kesefahaman dan keprihatinan yang diberikannya kepada kita..
Tuesday, 21 June 2011
Dalam Mihrab Cinta
Film Religi Dalam Mihrab Cinta Merupakan Kisah Dude Harlino si Pencopet Jadi Ustaz. Satu lagi karya Kang Abi (Habiburahman El Shirazi) yang menyentuh kalbu. Pemuda berambut gondrong itu merintih memegang wajahnya yang lebam. Darah mengucur di sudut bibir dan keningnya. Dengan mengiba dia memohon ampun. Tapi puluhan santri yang mengelilinginya tak mau peduli. Mereka justru makin beringas menghajar si pemuda. Saymsul Hadi, pemuda malang itu, jadi bulan-bulanan kerana dituduh mencuri.
Walaupun berkali-kali mengelak bahawa bukan dia pelakunya, tak seorang pun yang percaya.Ramai-ramai mereka terus melayangkan bogem mentah ke wajah dan tubuhnya.
Syamsul-diperankan oleh Dude Harlino-seorang pemuda asal Pekalongan yang belum setahun mondok di Pesantren Al Furqon yang terletak di daerah Kediri, Jawa Timur. Ia bertekad memperdalam ilmu di pesantren, walaupun sang ayah (El Manik) memintanya melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi. Kehadiran Syamsul di pesantren menarik hati Zizi (Meyda Sefira), putri pemilik pesantren. Apalagi sebelumnya gadis manis itu pernah diselamatkan Syamsul ketika diserang pencuri di kereta api. Hal ini membuat cemburu dihati Burhanyang merupakan sahabat Syamsul yang sudah lama menaruh hati kepada Zizi. Maka disusunlah sebuah strategi untuk memerangkap Syamsul dalam tuduhan sebagai pencuri.
Syamsul mau tak mau harus menerima hukuman.Setelah semalaman dikurung di gudang pesantren, di diusir dari pesantren. Sebagai hukuman tambahan, di hadapan puluhan santri, rambutnya dicukur hingga pelontos. Syamsul marah sekaligus kecewa. Apalagi ayah dan dua abangnya juga ikut-ikutan menuduhnya sebagai pencuri. Lelah dengan semua fitnah yang menderanya, Syamsul lari dari rumah. Susahnya kehidupan di jalan membuatnya kecewa. Syamsul yang terusir kerana difitnah dan terus terjerumus menjadi seorang pencopet.
Sayang, saat melancarkan aksi pertamanya, dia kepergok mangsanya dan kembali jadi bulan-bulanan massa. "Jadi penjahat itu jangan setengah-setengah, pencopet juga harus profesional," begitu saran salah seorang teman satu penjaranya masa Syamsul tertangkap saat mencopet untuk pertama kalinya di Kota.Keluar penjara dan pindah ke Jakarta, Syamsul kian selesa dengan profesinya sebagai pencopet.Hingga suatu waktu dia mencopet dompet seorang gadis. Dari foto yang terselip didompet, ternyata gadis itu tak lain tunangan sahabat yang menjadi musuhnya, Burhan.
Inilah perjalanan hidup pemuda Syamsul yang terangkum dalam filem Dalam Mihrab Cinta. Filem yang diangkat dari novel berjudul sama, digarap langsung oleh sang penulisnya Habiburahman El Shirazi. Setelah Ayat-ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, untuk novelnya ini, Kang Abik-didampingi Chaerul Umam-tampil sebagai pengarah. Film produksi Sinemart Pictures yang mulai tayang dibioskop 23 Disember 2010 ini, cuba tetap setia pada alur cerita dalam novel.Termasuk bagaimana perubahan watak Syamsul dari seorang pencopet menjadi seorang guru mengaji yang disegani.
Syamsul yang awalnya menyamar sebagai guru mengaji demi menyelamatkan Silvi dari kejahatan Burhan, belakangan justru menikmati peranannya.Si peragut itu kemudian terkenal menjadi ustaz muda yang ceramah-ceramahnya mampu membius pendengarnya. Alur kehidupnnya pun seketika berubah. Sang pencopet berubah laksana malaikat yang tanpa cela. Seperti filem-filem sebelumnya, filem ini juga diwarnai pergelutan batin Syamsul yang bingung memilih siapa perempuan yang akan mendampingi hidupnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment